Menjadi Guru Di Abad ke-21 : Sebuah Pendekatan Emosional

''Árus deras itu disebut dengan Perkembangan Teknologi"

Tidak bisa dipungkiri lagi, para guru pada saat ini sedang mengalami pendekatan pendidikan yang berbeda secara keseluruhan dalam menghadapi murid-murid abad-21. Di era sains dan teknologi modern saat ini, para siswa biasanya dilengkapi dengan gadget terbaru mereka daripada menggunakan buku tulis dan pulpen. Para siswa begitu sibuk dengan teknologi di luar dinding kelas, sehingga secara tidak langsung telah menjadikannya dunia nyata mereka. Dalam skenario dimana teknologi mendominasi dunia tempat kita tinggal, menjadikan ini semua sebuah tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh para guru untuk mengikuti tren yang terus berubah-ubah.

Teknologi bergerak ke arah yang mengkhawatirkan, dimana aspek yang tersentuh salah satunya adalah para pelajar. Tapi apakah teknologi itu sendiri yang harus disalahkan? tentu tidak. Pada dasarnya teknologi justru suatu perkembangan pola pikir manusia itu sendiri dimana gaya hidup lingkungan yang berkembang mengakibatkan berubahnya cara hidup, cara pandang dan cara penyelesaian suatu masalah.
Yang menjadi masalah saat ini adalah, betapa kurangnya edukasi tentang apa itu manfaat teknologi bagi para siswa. Mereka hanya memakai teknologi hanya untuk kesenangan semata. Dampaknya mereka dikontaminasi oleh hal-hal yang seharusnya diluar jangkauan mereka. Mereka tidak siap. Mereka sebenarnya gamang tentang apa itu teknologi.

Sebagai guru, kita harus mempersiapkan siswa kita untuk menghadapi dunia baru dan memastikan mereka dilengkapi dengan alat dan pengetahuan untuk bersaing dalam persaingan global.
Fungsi kita sebagai guru pada dasarnya memastikan anak didik kita menggunakan alat itu untuk menambah pengetahuan yang mendorong mereka untuk sadar bahwa jalan yang akan mereka tempuh penuh dengan tekanan, tantangan dan variasi masalah.
Kita para guru sudah tidak bisa lagi hanya duduk dan memanggil anak didik yang bermasalah di sekolah dan memarahi mereka dengan kata-kata.

Dunia terus berubah secara cepat, dan sementara itu kita terus berusaha menyesuaikan dengan menerapkan gagasan baru. Meskipun teknologi memegang peran penting terhadap perkembangan pendidikan, namun seorang guru tidak bisa hanya mengandalkan aspek teknologi dalam usaha pendekatan terhadap siswa, karena masing-masing anak didik mempunyai perhatian dan minat yang berbeda-beda.

Pendidikan saat ini lebih dari sekedar memberikan teori dan tugas. Pendidikan sekarang ini adalah komunikasi antara kedua belah kutub, yaitu proses dua arah dimana guru dan murid itu saling belajar.

Pendidikan itu sendiri adalah proses seumur hidup, dan kegiatan belajar mengajar telah mengalami banyak perubahan dalam perkembangannya.
Sebagai pendidik, kita dituntut bisa memanfaatkan teknologi menjadi alat yang hebat yang bisa kita manfaatkan dan membantu kita lebih efisien secara akademis dan profesional. Dengan demikian, seorang guru bukan hanya menjadi seorang penonton pengguna teknologi, tapi juga berperan sebagai pengarah kemana seharusnya teknologi itu digunakan. Hal ini juga berlaku untuk siswa, dimana ketika mereka sadar sedang dikelilingi oleh teknologi dengan perangkat terbaru yang mereka pegang, mereka gunakan sebagai kesempatan untuk mendapat pengetahuan terbaru yang dapat mendorong mereka meraih level terbaik dalam bidang keilmuan mereka, daripada membuang waktu dan menyalahgunakannya.

Metode pendidikan tradisional masih memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Namun dengan adanya teknologi, kesempatan untuk mendapatkan tujuan dari pengajar terhadap pelajar semakin mudah. Para pendidik akan berperan menjadi fasilitator untuk pelajar abad 21.

Seperti yang dikatakan oleh Ian Jukes, "Untuk memahami dunianya, kita harus bisa membenamkan diri kita kedalamnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan berfikir mereka. Jika kita tidak bisa masuk, tidak bisa meyesuaikan, kita tidak akan bisa menjadikan sekolah tempat yang relevan untuk perkembangan pendidikan mereka, karena dunia memang membutuhkan generasi digital saat ini dan di masa depan."








Comments

Popular posts from this blog

Terimakasih Bekalnya

Kenapa Saya Memilih Blogger? Ini 6 Alasannya Menurut Saya

Diklat Teknisi Bengkel Bangunan Tahun 2017