Ingin Menjadi Pengajar


Apakah seorang guru disebut juga pengajar?

Apa cita-citamu waktu kecil? Polisi? Dokter? Tentara berenjata yang gagah? atau bahkan Presiden? Umum dikalangan anak-anak usia sekolah dasar pasti akan menyebut satu per satu cita-cita tersebut. Tapi bisa dihitung dengan jari bahkan mungkin tidak ada sama sekali yang berkeinginan menjadi seorang guru. Ya, profesi guru dilihat oleh anak-anak sekolah dasar bukan sebagai suatu profesi mulia, hebat, gagah. Apa itu fenomena? bukan juga, karena memang pola fikir dan 'budi pekerti' lingkungan yang mengarahkan mereka untuk 'asal' menyebutkan apa cita-cita mereka.



Menurut pandangan mereka seorang guru adalah sosok yang belum pantas menjadi seorang idola, yang bisa mereka elu-elukan.
Bahkan menjadi seorang guru harus bisa menghilangkan rasa ingin diidolakan muridnya, karena guru yang disukai juga bukan berarti mau menuruti apa kemauan murid.
Misi utama guru adalah mengajarkan ilmu, perkara murid faham atau tidak itu ada di tingkatan mereka sendiri. Bukan berarti guru tidak perduli dengan hasil apa yang murid dapatkan, tapi ikhlas mengajar adalah modal utama. Bila ikhlas belum menjadi landasa, akan terjadi banyak kasus guru membentak murid, murid berlaku tidak sopan terhadap guru.

Siapa itu guru?

Seorang adik bertanya kepada kakaknya tentang sesuatu yang belum ia ketahui. Lalu kakaknya memberitahukan hal tersebut sambil mengajarkan caranya. Saat mengajarkan itu sang kakak ternyata banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah sang adik, tapi dengan kedewasaannya ditambah pengalamannya sang kakak menemukan cara demi cara bagaimana menyelesaikan masalah dan sang adik pun faham apa yang kakaknya ajarkan walaupun kakaknya juga baru mengetahui caranya.
Kakak itu-lah seorang guru. Dia mengajarkan suatu cara kepada sang adik dan menemukan cara atau jalan penyelesaian. Dengan dia mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan, dia telah mendidik sang adik. Dan secara tidak langsung dengan kesabarannya, dia sambil mengasuh sang adik.
Guru adalah pengajar, pendidik dan pengasuh.

Kalau berbicara bahasa umum, guru adalah seseorang yang mengajarkan orang lain atau kelompok, baik di lembaga formal maupun non formal, bahkan di lingkungan keluarga sekalipun.

Kenapa ingin menjadi guru?

Seseorang yang menyebut dirinya seorang guru tidak berarti dia adalah orang yang tahu segalanya, atau minimal dia merasa menguasai bidang ajarnya. Justeru dengan dia menjadi guru, dia juga sedang menjadi pengajar bagi dirinya sendiri.
Apakah seseorang yang menguasai suatu hal dia akan berhenti disitu saja? tidak! bahkan dia semakin menemukan banyak hal baru yang dia sendiri tidak duga sama sekali. Karena rumus pengajar ilmu adalah "kamu memberi maka kamu mendapat lebih".
Menjadi guru itu panggilan hati, tantangan tak berujung, petualangan alam ilmu. Dia yang sadar haus ilmu, dia akan semakin bersemangat mengamalkan apa yang dia tahu karena dengan mengamalkan, akan ada pintu ke ilmu yang lain akan terbuka. terus dan terus

Guru adalah profesi rendahan?

Ayolaahh! sampai kapan kamu dikerdilkan oleh pemikiran picik seperti itu? kamu bisa membaca, kamu bisa menulis, kamu bisa menbedakan mana yang baik dan mana yang buruk, apa itu semua kamu dapatkan secara instant? bahkan kamu sendiri adalah guru untuk diri kamu sendiri. Jika kamu bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah kamu lalui, kamu telah menjadi guru hidupmu.
Seorang yang mengajari 1+1=2 lantas kamu rendahkan? lalu darimana lahirnya algoritma? rumus fisika dan kimia? yang menghasilkan alat pintar masa kini, menghasilkan obat untuk kesembuhan orang sakit.
Kalau guru adalah orang yang hanya bolak-balik rumah-sekolah (tempat mengajar), selamat kamu hanya melihat kulit tanpa daging. Lebih dari itu, profesi mereka kompleks.

Lalu, kenapa ingin menjadi pengajar?

Secara sederhana, dengan memberikan ilmu maka aku bercita-cita menciptakan kehidupan yang lebih baik. Untuk siapa? tentu untuk aku sendiri atas kebaikan dan manfaat kepada orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Terimakasih Bekalnya

Kenapa Saya Memilih Blogger? Ini 6 Alasannya Menurut Saya

Diklat Teknisi Bengkel Bangunan Tahun 2017