Diklat P4TK-BMTI : hari ke 3

Melanjutkan materi hari ke-2

Sebagai tenisi, ada tugas-tugas yang seharusnya dilakukan seperti :
1. Sebagai Penyelenggara Pembelajaran di Bengkel
  • Melayani keperluan mengajar dosen/instruktur
  • Melayani keperluan praktikum siswa/mahasiswa
  • Mengatur keluar/masuk peralatan praktik
  • Mengatur keluarnya bahan praktik
  • Memeriksa kondisi alat/mesin yang ada
  • Menyiapkan alat potong untuk siswa (pemesinan)

2. Keadministrasian
  • Membuat data inventaris
  • Membuat laporan penggunaan mesin
  • Membuat laporan penerimaan bahan
  • Membuat laporan penggunaan bahan
  • Membuat laporan kerusakan/perbaikan
  • Membuat jadwal kegiatan akademis di bengkel

3. Tenaga Maintenance
  • Melakukan inspeksi kondisi mesin/alat yang ada di bengkel/lab
  • Melaksanakan perawatan preventive terhadap 
  • Mengatur peralatan-peralatan bantu praktik sesuai fungsi
  • Mengatur tata letak mesin/alat
  • Memeriksa/mengganti oli mesin, termasuk oli hidrolik secara periodik
  • Melakukan perbaikan-perbaikan pada mesin
  • Memeriksa sistem kelistrikan di bengkel kerja secara berkala

4. Format-format yang dibutuhkan dalam pengadministrasian bengkel :
  • Format Inventaris
  • Format Stok Barang
  • Format Kartu Mesin
  • Format Permintaan
  • Format Daftar Harian
  • Format Peminjaman
  • Format Pemakaian Mesin
  • Format Pengadaan Barang
  • Format Analisa Kebutuhan Bahan
  • Format Penghapusan
  • Berita Acara Pemeriksaan
  • Bukti Penerimaan Barang

PENATAAN BENGKEL

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di bengkel/laboratorium, sehingga bengkel/ laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk beroperasi. 

  1. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
  2. Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja/operator
  3. Memaksimalkan penggunaan peralatan
  4. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal mempermudah pengawasan

Prinsip Penataan Bengkel

1.       Memberikan kemudahan untuk bergerak
2.       Menjamin keselamatan kerja
3.       Memberikan peluang untuk pemeliharaan
4.       Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin
5.       Peralatan atau mesin terlihat rapi dalam penataan letak peralatan atau mesin, ada beberapa sistem antara lain penataan berdasarkan alur proses kerja atau pengerjaan suatu jenis pearalatan
6.       Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan

7.       Penempatan ruang alat (tool room) agar mudah dan dekat dijangkau dari segala penjuru bengkel

Jika ada Penataan Bengkel, maka ada pasti harus ada Penataan Peralatan.
Pada dasarnya semua peralatan yang ada di bengkel adalah milik negara  / milik yayasan yang dipercayakan kepada sekolah  untuk dikelola dan dipergunakan sesuai dengan program yang telah ditentukan, dalam hal ini kegiatan belajar mengajar.

Keberadaaan peralatan harus dapat dipertanggung jawabkan dengan dilengkapi dokumen pendukungnya.

Penataan peralatan harus memenuhi prinsip sebagai berikut :
  1. Mudah dilihat
  2.  Mudah dijangkau
  3.  Aman bagi alat
  4.  Aman bagi pemakainy
Ciri-ciri bengkel/Laboratorium Yang Optimal Penggunannya adalah :
  1. Efisiensi pemakaian bengkel, laboratorium  berkisar antara 60 % s.d 80 
  2. Program Kerja bengkel, laboratorium  terlaksana secara tuntas
  3. Siswa puas dengan memperoleh ketrampilan sesuai dengan target kompetensi (kurikulum)
  4. Pengelola dan Staf bengkel, laboratorium mendapat kepuasan 

KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) SERTA PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

K3 Merupakan Instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingk hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja

Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.

Sehat
Apa itu sehat? Biasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Lebih jauh lagi adalah bagaimana kita berupaya mempertahankan kesehatan, bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit.
Perhatian utamanya adalah lebih ditunjukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit/kecelakaan serta pemeliharaan kesehatan.

Status Kesehatan Seseorang Ditentukan Oleh 4 Faktor

1.  Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik, anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, micro organisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku, meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku
3. Pelayanan Kesehatan, promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi
4. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia

Payung Hukum
1. UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketenagakerjaan
2. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 01 Tahun 1979 Tentang Latihan Hyperkes bagi dokter perusahaan

Comments

Popular posts from this blog

Terimakasih Bekalnya

Kenapa Saya Memilih Blogger? Ini 6 Alasannya Menurut Saya

Diklat Teknisi Bengkel Bangunan Tahun 2017