Bukan Tukang Biasa
Keur tunduh...
Saya ingin berbagi cerita inspirasi,
Suatu hari ada pembangunan di sebuah sekolah di suatu desa. Ada beberapa pekerja bangunan disana. Pada saat pembangunan sedang berjalan, melintaslah seorang anak kecil menghampiri tukang bangunan yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya. Lalu anak itu dengan polosnya bertanya :
"Pak, sedang mengerjakan apa?" tanya si anak pada tukang yang pertama
"Ya ini...kamu gak lihat apa? saya ini seorang tukang, saya sedang mengerjakan pekerjaan saya sebagai tukang bangunan" jawabnya.
Lalu anak itu pergi dan mengajukan pertanyaan kepada tukang yang lainnya :
"Pak, sedang mengerjakan apa?"
"Oh, ini saya sedang membantu membangun gedung sekolah ini nak". Jawab tukang yang kedua.
Kemudian anak itu mengajukan pertanyaan yang sama kepada tukang yang ketiga :
"Pak, sedang mengerjakan apa?"
"Oh, sini nak, saya sedang membangun mimpi anak-anak desa ini supaya mereka berani bermimpi lebih tinggi dan bisa menggapai mimpinya, sehingga akan membawa manfaat untuk masyarakat."
Baiklah...
Itulah yang dinamakan dengan visi. Kita mungkin melakukan hal yang sama persis dengan apa yang orang lain lakukan, atau dengan rekan kerja kita sendiri. Kita mungkin melakukan bisnis yang sama dengan rekan maupun pesaing kita. Tapi, apa yang membedakannya? perbedaannya adalah ada pada visi. Milikilah visi yang baik, yang paling mulia. Visi yang mampu menggetarkan bagi siapa saja yang mendengarnya.
Maka dengan kita mempunyai visi yang baik dan kuat, semua yang kita kerjakan tidak ada yang akan sia-sia. Kita akan selalu termotivasi mengerjakan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya karena tahu apa yang kita kerjakan haruslah bermanfaat dikemudian hari.
Tanyakan pada diri kita sendiri, apakah pekerjaan yang kita lakukan saat ini hanya untuk mengisi perut bulan depan? dan begitu seterusnya?
Terlebih untuk ibadah kita. Apakah kita mengerjakan ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban? Tanpa mengadirkan keikhlasan dan kekhusuan? Maka tanamkanlah juga visi yang jauh untuk akhirat nanti.
Semoga menginspirasi
Saya ingin berbagi cerita inspirasi,
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwAn257DJpPWiCSnK9A9bVEaZdEwSrsN7OgEzWTPbU-DcA3keYFrlZZErL39gHK78a16Esgwh6J2qkw4y4gjlijDUhqNJDolZL2kiR4Nm330Qz72FGMi_yWZvRVOfRce_bn5bZ8pEe3Qs/s400/tukang+bangunan.jpg)
Suatu hari ada pembangunan di sebuah sekolah di suatu desa. Ada beberapa pekerja bangunan disana. Pada saat pembangunan sedang berjalan, melintaslah seorang anak kecil menghampiri tukang bangunan yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya. Lalu anak itu dengan polosnya bertanya :
"Pak, sedang mengerjakan apa?" tanya si anak pada tukang yang pertama
"Ya ini...kamu gak lihat apa? saya ini seorang tukang, saya sedang mengerjakan pekerjaan saya sebagai tukang bangunan" jawabnya.
Lalu anak itu pergi dan mengajukan pertanyaan kepada tukang yang lainnya :
"Pak, sedang mengerjakan apa?"
"Oh, ini saya sedang membantu membangun gedung sekolah ini nak". Jawab tukang yang kedua.
Kemudian anak itu mengajukan pertanyaan yang sama kepada tukang yang ketiga :
"Pak, sedang mengerjakan apa?"
"Oh, sini nak, saya sedang membangun mimpi anak-anak desa ini supaya mereka berani bermimpi lebih tinggi dan bisa menggapai mimpinya, sehingga akan membawa manfaat untuk masyarakat."
Baiklah...
Itulah yang dinamakan dengan visi. Kita mungkin melakukan hal yang sama persis dengan apa yang orang lain lakukan, atau dengan rekan kerja kita sendiri. Kita mungkin melakukan bisnis yang sama dengan rekan maupun pesaing kita. Tapi, apa yang membedakannya? perbedaannya adalah ada pada visi. Milikilah visi yang baik, yang paling mulia. Visi yang mampu menggetarkan bagi siapa saja yang mendengarnya.
Maka dengan kita mempunyai visi yang baik dan kuat, semua yang kita kerjakan tidak ada yang akan sia-sia. Kita akan selalu termotivasi mengerjakan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya karena tahu apa yang kita kerjakan haruslah bermanfaat dikemudian hari.
Tanyakan pada diri kita sendiri, apakah pekerjaan yang kita lakukan saat ini hanya untuk mengisi perut bulan depan? dan begitu seterusnya?
Terlebih untuk ibadah kita. Apakah kita mengerjakan ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban? Tanpa mengadirkan keikhlasan dan kekhusuan? Maka tanamkanlah juga visi yang jauh untuk akhirat nanti.
Semoga menginspirasi
Comments
Post a Comment